Kamis, 03 November 2011

Pendahuluan Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies. Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis). Pendengaran Potongan melintang koklea. Endolimfe terdapat di skala media - daerah hijau terang pada tengah diagram. Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin membranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe. Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri aras tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media dan skala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebut tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris terdapat organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri dari gelatin yang lentur, sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis. Proses Telinga Mendengar Suara Pertama-tama getaran suara ditangkap dan dikumpulkan oleh daun telinga lalu disalurkan oleh saluran pendengaran ke telinga tengah. Getaran suara dari saluran pendengaran kemudian menggetarkan membran timpani. Vibrasi membran timpani diteruskan melintasi osikula lalu vibrasi dari osikula diteruskan ke telinga bagian dalam melalui jendela oval. Dari jendela oval, vibrasi diteruskan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea. Selanjutnya, vibrasi diteruskan kembali dengan gerak berlawanan arah pada jendela bundar (jendela bulat). Di bagian tengah • Sel rambut adalah sel yang ada di dalam telinga yang berfungsi sebagai penerus gelombang suara dari telinga dalam kepada sel-sel syaraf pendengaran.juga berfungsi sebagai landasan atau dasar dari koklea dan tulang-tulang pendengaran di dalam telinga. • Tingkap oval atau fenestra ovalis atau fenestra vestibuli adalah bukaan berselaput yang menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam.Getaran suara akan dihantar dari gendang telinga, tulang pendengaran (martil, landasan, sanggurdi), dan kemudian ke selaput di tingkap oval untuk dilanjutkan ke telinga dalam.Bukaan yang berbentuk seperti bentuk ginjal dan diameyter panjangnya pada sisi horisontal dan memiliki bingkai yang cembung. a. Gelombang bunyi memerlukan medium dalam perambatannya Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam perambatannya bunyi memerlukan medium. Hal ini dapat dibuktikan saat dua orang astronout berada jauh dari bumi dan keadaan dalam pesawat dibuat hampa udara, astronout tersebut tidak dapat bercakap-cakap langsung tetapi menggunakan alat komunikasi seperti telepon. Meskipun dua orang astronout tersebut berada dalam satu pesawat. b. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi) Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut pantul juga berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung. Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. Untuk menghindari terjadinya gaung maka dalam bioskop, studio radio dan televisi, dan gedung konser Peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada dilapisan bawah. Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat kalian lihat pada gam musik dindingnya dilapisi zat peredam suara yang biasanya terbuat dari kain wol, kapas, gelas, karet, atau besi. c. Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi) Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. bar dibawah. d. Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi) Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan. Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin mobil ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan. e. Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi) Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau pelemahan bunyi. Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian Penerapan dari sifat-sifat gelombang bunyi diantaranya: 1. Dua astronout tidak dapat bercakap-cakap langsung tetapi menggunakan alat komunikasi seperti telepon karena keadaan dalam pesawat dibuat hampa udara. 2. Terjadinya gaung, yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. 3. Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari. 4. Kita dapat mendengar bunyi ditikungan meskipun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang tembok yang tinggi. ruangan koklea, terdapat organ korti. Organ korti mengandung reseptor vibrasi yang berbentuk seperti sel rambut. Sel-sel rambut tersebut terletak diantara membran basiler dan membran tektorial. Vibrasi dalam cairan koklea akan menimbulkan vibrasi dalam membran basiler. Vibrasi tersebut menggerakkan sel-sel rambut terhadap membran tektorial. Impuls saraf yang timbul diteruskan oleh saraf auditori ke otak. Dengan demikian kita dapat mendengar suara. INDERA PENDENGAR (TELINGA) Telinga merupakan indera untuk mendengar suara. Telinga manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi antara 20 – 20000 getaran/detik (hertz). TELINGA BAGIAN LUAR 1. Daun Telinga • Terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk. • Fungsi : a) Menangkap gelombang bunyi/suara dari luar. b) Membantu memusatkan suara. 2. Lubang Telinga • Fungsi : meneruskan suara ke selaput gendang telinga. 3. Gendang Telinga • Fungsi : menangkap suara dari lubang telinga • Gendang telinga akan bergetar sesuai dengan jumlah getaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar